Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Join Me :)

Get to Know Me

This Blog Wins..


--------------------------------

Traffic

BANJIR PENGUNJUNG

My Best Article

Peringkat 10
Review Jejualan.com
@ 10 April 2013

My Current Contest


--------------------------------

Adaptasi Kreatif Masyarakat Menghadapi Perubahan Iklim

Oleh Chalimi Fithratu Al Laili

Disponsori Oleh OXFAM


Iklim bukanlah cuaca. Iklim bukanlah musim. Iklim lebih luas dari keduanya. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam jangka waktu panjang di kawasan tertentu di bumi. Hanya ada empat iklim di planet ini yaitu iklim tropis, subtropis, sedang, dan kutub. Kawasan yang berdekatan letaknya secara garis khatulistiwa biasanya memiliki kemiripan iklim. Tetapi yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah iklim dunia secara global, bukannya iklim yang terkotak-kotak menjadi empat macam seperti yang tersebut di atas.

Saat ini di belahan bumi manapun, iklim sedang tidak stabil, kalau tidak bisa dibilang rusak. Bumi sedang mengalami perubahan iklim, atau yang lebih dikenal dalam gerakan-gerakan peduli lingkungan di seluruh dunia, climate change. Penduduk bumi harus segera beradaptasi terhadap perubahan ini sekaligus menekan kemungkinan iklim semakin tidak stabil.

97 persen ilmuwan di bidang iklim sepakat bahwa tren perubahan iklim selama satu abad terakhir merupakan akibat dari aktivitas manusia. Sangat ironis memang bahwa kenyataannya manusia harus beradaptasi terhadap kekacauan yang ternyata tidak lain adalah ulahnya sendiri.

Data temperatur bumi selama beberapa dekade terakhir dari 4 institusi ilmiah internasional.

Berdasarkan data pada grafik di atas, diketahui bahwa selama beberapa dekade sebelum ini, satu abad terakhir merupakan abad terpanas yang dialami oleh bumi. Data dalam grafik tersebut diambil oleh empat institusi ilmiah internasional dan masing-masing memiliki kemiripan data sehingga bisa dipastikan valid.

CO₂ di atmosfer meningkat sejak revolusi industri. (Sumber: NOAA)

Jika kita lihat data pada grafik berikutnya di atas, ternyata selama lebih dari 650.000 tahun pun, suhu udara di bumi belum pernah setinggi ini. Peningkatan suhu yang mendunia ini akrab kita dengar sebagai global warming atau pemanasan global.

Global warming merupakan isu perubahan iklim yang mendunia. Global warming ditandai dengan memanasnya suhu bumi di atas rata-rata. Pemanasan ini diakibatkan kadar CO₂ yang terlalu tinggi di bumi. Sudah menjadi sifat dari gas CO₂ untuk menyerap panas. Jika kadar gas ini di udara lebih tinggi dari yang seharusnya, maka panas matahari yang diserap bisa berlebih. Pada akhirnya, gas ini juga akan mencemari lautan karena air di permukaan laut menyerap gas CO₂. Jumlah yang terserap meningkat sekitar 2 miliar ton per tahunnya, menyebabkan keasaman air laut meningkat sebanyak 30 persen.

Republik Maladewa rentan terhadap kenaikan permukaan air laut
  
Selain global warming, beberapa indikasi perubahan iklim dunia lainnya adalah naiknya permukaan air laut, memanasnya lautan hingga 0,302 derajat Fahrenheit sejak tahun 1969, menipisnya lapisan es hingga 150 sampai 250 kilometer³ per tahun antara tahun 2002 hingga 2006 di Greenland, penurunan es laut kutub utara, semakin seringnya tercatat rekor suhu tinggi melebihi batas dan semakin jarang tercatat rekor suhu rendah di bawah batas, semakin sering hujan, dan menghilangnya gletser hampir di seluruh dunia termasuk di pegunungan Aplen, Himalaya, Andes, Rockie, Kilimanjaro, dan banyak lagi.

Menghilangnya puncak salju di pegunungan Kilimanjaro

Kita tidak bisa tinggal diam. Sebagai penduduk bumi yang berterima kasih kepada buminya, kita harus selamatkan iklim di bumi, untuk generasi kita dan generasi yang akan datang selanjutnya. Sebagai bentuk kepedulian yang biasa, kita bisa melakukan kampanye yang menolak perusakan alam lebih lanjut yang menyebabkan iklim semakin rusak. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita memunculkan solusi secara kreatif untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.
 
Penulis pribadi adalah pengguna aktif produk-produk kecantikan. Padahal sebagian produk kecantikan dikemas dalam botol spray yang bisa menghasilkan gas CFC (Chloro Fluoro Carbon). CFC sangat berbahaya karena selain bisa menyerap panas lebih dari gas CO₂, gas ini bisa menyebabkan lubang pada ozon kita yang berharga. Maka dari itu, penulis selalu menghindari produk yang berbentuk spray dan menggunakan botol biasa.

Spray bisa menghasilkan CFC yang merusak lapisan ozon
 
Salah satu bentuk ide kreatif untuk menyelamatkan bumi penulis temukan di web berjudul The Campaign for Safe Cosmetics. Sekilas dari namanya, web ini menggaungkan kampanye agar kosmetik menjadi lebih aman digunakan, tetapi di dalamnya juga banyak kampanye-kampanye yang bisa membantu masyarakat beradaptasi terhadap perubahan iklim. Kita membutuhkan lebih banyak orang yang bisa memikirkan ide-ide kreatif seperti ini untuk bisa menyelamatkan bumi sekaligus beradaptasi menghadapi perubahannya yang semakin drastis.

Langkah kreatif adaptasi terhadap perubahan iklim
 
Untuk memunculkan ide mengatasi perubahan iklim global, kita perlu membuka mata dan pikiran masyarakat terutama generasi muda, generasi penerus, agar menyadari adanya perubahan iklim itu sendiri dan dampaknya ketika tidak ditangani secara serius. Untunglah sudah ada gerakan penyadaran seperti yang dilakukan baru-baru ini oleh Oxfam berupa “Lomba Karya Tulis Adaptasi Masyarakat terhadap Perubahan Iklim” yang diselenggarakan untuk semua kalangan.

Meskipun Oxfam mengkampanyekan dirinya berupa sepenggal narasi berikut: "Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan", dan kendati fokus utamanya ada di bidang ekonomi, Oxfam tetap mau mengadakan kegiatan peduli lingkungan. Secara kreatif, baik secara disadari maupun tidak, kegiatan ini bisa menumbuhkan kepedulian lebih dalam diri peserta lomba terhadap lingkungan. Hasilnya, bisa dipastikan setelah ini masyarakat sudah siap menciptakan ide-ide sebrilian pendahulunya, karena mata dan pikiran mereka sudah terbuka untuk memiliki kepedulian tersebut.

Sumber data dan gambar:

http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim diakses pada tanggal 26 Februari 2013
http://safecosmetics.org/article.php?id=224 diakses pada tanggal 26 Februari 2013
http://climate.nasa.gov/evidence/ diakses pada tanggal 26 Februari 2013
http://climate.nasa.gov/scientific-consensus diakses pada tanggal 28 Februari 2013
http://informasitips.com/penyebab-pemanasan-global-global-warming diakses pada tanggal 28 Februari 2013
 
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar